PERESTIWA-PERESTIWA SEKITAR PROKLAMASI DAN PROSES
TERBENTUKNYA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
Standar
Kompetensi : 5. Memahami usaha persiapan kemerdekaan
Kompetetensi
Dasar : 5.1. mendeskripsikan perestiwa-perestiwa
sekitar proklamasi dan proses terbentuknya Negara kesatuan republic Indonesia
Indikator :
Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan mampu:
1.
Melacak
perbedaan perspektif antara kelompok sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia.
2.
Menyusun
kronologi proklamasi kemerdekaan Indonesia.
3.
Mendeskripsikan
secara kronologis proses penyebaran berita tentang prolamasi kemerdekaan dan
sikap rkyat di berbagai daerah.
4.
Menjelaskan
proses terbentuknya Negara dan pemerintah republic Indonesia beserta
kelengkapannya dengan sidang PPKI.
5.
Menganalisis
dukungan spontan dan tindakan heroic dari berbagai daerah terhadap pembentukan
Negara dan pemerintah republic Indonesia.
A.
PERESTIWA-PERESTIWA
SEKITAR PROKLAMASI KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS 1945
1.
Perestiwa-Perestiwa
Menjelang Proklamasi Kemerdekaan
Adapun perestiwa-perestiwa yang terjadi menjelang proklamasi kemerdekaan
antara lain:
a.
Jepang
menyerah kepada sekutu
Akibat pengeboman kota Hiroshima dan Nagasaki oleh Amerika mengakibatkan
jepang kehilangan kekuatan, sehingga Jepang
menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945.
Pada
pertemuan di Saigon (Vietnam) tanggal 11 Agustus 1945 pukul 11.40 waktu
setempat kepada para pemimpin bangsa Indonesia (Ir. Soekarno, Drs. Moh Hatta,
dan Dr. Radjiman Wediodiningrat), jendral besar Terauchi menyampaikan hal-hal
berikut:
1.
Pemerintahaan
jepang memutuskan memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia.
2.
Untuk
melaksanakan kemerdekaan dibentuk PPKI sebagai pengganti BPUPKI.
3.
Pelaksanaan
kemerdekaan segera dilakukan setelah persiapan selesai dilakukan dan secara
berangsur-angsur dari pulau jawa, baru disusul oleh pulau lainnya.
4.
Wilayah
Indonesia akan meliputi seluruh bekas wilayah Hindia Belanda.
5.
Pada
tanggal 7 agustus 1945 diumumkan Pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) atau Docuritsu Junbi Inkai.
PPKI diketuai Ir. Soekarno dan wakil ketuanya Drs. Moh. Hatta.
b.
Perestiwa
Rengasdengklok
Setelah mendengar berita Jepang menyerah kepada Sekutu, Bangsa Indonesia
mempersiapkan dirinya untuk merdeka, waktu yang singkat itu dimanfaatkan
sebaik-baiknya. Perundingan-perundingan diadakan di antara para pemuda dengan
tokoh-tokoh tua, maupun diantara para pemuda sendiri. Walaupun demikian,
diantara tokoh pemuda dengan golongan tua sering terjadi perbedaan pendapat,
akibatnya terjadilah “Perestiwa
Rengasdengklok”.
Pada tanggal 16 Agustus pukul 04.00 WIB, Bung Hatta dan Bung Karno beserta
Ibu Fatmawati dan Guntur Soekarno Poetra dibawa pemuda ke Rengasdengklok, Kota
Kawedanan Di Pantai Utara Karawang, tempat kedudukan cudan (kompi) tentara peta. Tujuan perestiwa ini dilatarbelakangi
oleh keinginan pemuda yang mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia. Pemuda membawa Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok
agar tidak terpengaruh oleh Jepang. Setelah melalui perdebatan dan
ditengah-tengahi Ahmad Soebardjo, menjelang malam hari, kedua tokoh tersebut akhirnya
kembali ke Jakarta.
Rombongan soekarno-hatta sampai di Jakarta pada pukul 23.30 waktu jawa
zaman jepang (pukul 23.00 wib). Soekarno Hatta setelah singgah dirumah
masing-masing, kemudian bersama rombongan lainya menuju rumah Laksamada Maeda di jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta. (Tempat Ahmad
Soebardjo bekerja) untuk merumuskan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Malam itu juga segera diadakan musyawarah. Tokoh-tokoh yang hadir saat itu
ialah Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Ahmad Soebardjo, para anggota PPKI,
dan para tokoh pemuda, seperti Sukarni, Sayuti Melik, B.M Diah, Dan Sudiro.
Tokoh-tokoh yang merumuskan teks proklamasi berada diruang makan. Adapun
tokoh-tokoh yang menulis teks proklamasi adalah Ir. Soekarno, sedangkan Drs Mohammad
Hatta dan Ahmad Soebardjo turut mengemukakan ide-idenya secara lisan.
Perumusan teks proklamasi sampai dengan penandatanganannya baru selesai
pukul 04.00 WIB pagi hari, tanggal 17 Agustus 1945. Pada saat itu juga
diputuskan bahwa teks proklamasi akan
dibacakan di halaman rumah Ir. Soekarno di jalan Pegangsaan Tumur 56 Jakarta pada
pagi hari pukul 10.00 WIB.
Pelaksanaan pembacaan naskah proklamasi kemerdekaan dilaksanakan pada
hari jumat tanggal 17 Agustus 1945. Sejak pagi telah dilakukan persiapan di
rumah Ir. Soekarno, untuk menyambut proklamasi kemerdekaan Indonesia. Banyak
tokoh pergerakan nasional beserta rakyat berkumpul di tempat itu. Mereka ingin
menyaksikan pembacaan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Sesuai kesepakatan yang diambil dirumah Laksamana Maeda, para tokoh
Indonesia menjelang pukul 10.30 waktu jawa zaman jepang atau 10.00 WIB telah
berdatangan kerumah Ir. Soekarno. Mereka hadir untuk menjadi saksi pembacaan
teks proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Acara yang disususn dalam upacara di kediaman Ir. Soekarno itu, antara
lain sebagai berikut :
a.
Pembacaan
teks proklamasi kemerdekaan Indonesia.
b.
Pengibaran
bendera merah putih.
c.
Sambutan
wali kota Suwiryo dan Dr. Muwardi.
Upacara proklamasi kemerdekaan berlangsung tanpa protocol. Latief Hendra
Diningrat memberi aba-aba siap kepada seluruh barisan pemuda. Semua yang hadir
berdiri tegak dengan sikap sempurna. Suasana menjadi sangat hening. Ir.
Soekarno dan Drs. Moh. Hatta dipersilahkan maju beberapa langkah dari tempatnya
semula. Ir. Soekarno mendekati mikrofon. Dengan suaranya yang mantap, Ir.
Soekarno didampingi Drs. Moh. Hatta membacakan teks proklamasi kemerdekaan
Indonesia.
Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan
Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l,
diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 Boelan 8 Tahoen 05
Sesaat setelah pembacaan proklamasi kemerdekaan dilanjutkan upacara
pengibaran bendera merah putih. Bendera sang saka merah putih itu dijahit oleh Ibu
Fatmawati Soekarno. Suhud mengambil bendera dari atas baki (Nampan) yang telah
disediakan dan mengibarkannya dengan bantuan Shodanco Latief Hendradiningrat.
Kemudian sang saka merah putih mulai dinaikan dan hadirin yang datang
bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya. Bendera dinaikan perlahan-lahan
menyesuaikan syair lagu Indonesia raya.
Seusai pengibaran bendera merah putih acara dilanjutkan sambutan dari
walikota Suwiryo dan Dr. Muwardi. Pelaksanaan upacara kemerdekaan Indonesia
dihadiri oleh tokoh-tokoh Indonesia lainnya, seperti Mr. Latuharhary, Ibu
Fatmawati, Sukani, Dr. Samsi, Ny. S.K. Trimurti, Mr. A.G. Pringgodigdo, dan Mr.
Sujono.
3.
Penyebaran
Berita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
Sesaat setelah teks proklamasi kemerdekaan dibacakan, berita proklamasi
disebarluaskan secara cepat oleh segala lapisan masyarakat di sekitar Jakarta,
terutama oleh para pemuda. Pemuda menyebarkan berita proklamasi melalui
berbagai cara, antara lain dengan menyebar famlet, mengadakan pertemuan ,
menulis pada tembok-tembok.
Teks proklamasi yang telah dirumuskan pada tanggal 17 Agustus 1945
beberapa saat kemudian berhasil diselundupkan
ke kantor pusat pemberitaan jepang, Domei
(sekarang kantor berita Anatara). Sekitar
pukul 18.30 WIB wartawan kantor berita Domei Syahrudin berhasil menyelundupkan teks proklamasi dan diterima oleh kepala
bagian radio, Waidan B. Palenewen . teks proklamasi tersebut kemudian diberikan
kepada F. Wuz, seorang markonos kantor berita tersebut untuk segera diudarakan.
Pucuk pimpinan tentara jepang di
jawa segera memerintahkan meralat berita
proklamasi dan menyatakan sebagai kekeliruan agar tidak berdampak luas. Pada
tanggal 20 Agustus 1945 , pemancar radio disegel oleh jepang dan para
pegawainya dilarang masuk. Meskipun kantor berita domei disegel, para pemuda tidak kehilangan akal. Mereka membuat pemancar
baru dengan bantuan teknisi radio, seperti Sukarman, Sutamto Susiloharjo, dan Suhandar.
Alat pemancar berita yang diambil dari kantor berita domei sebagian dibawa ke rumah Waidan B. Palenewen dan sebagian ke Menteng
31. Di Menteng 31 itulah para pemuda merakit pemancar radio baru dengan kode
panggilan Wk. 1. Dari pemancar radio itulah berita proklamasi terus disiarkan.
Tokoh-tokoh Indonesia yang bekerja diradio milik jepang dan berjasa
menyebarkan brita proklamasi, antara lain Malady, Yusuf Ronodipuro, Sakti
Alamsyah, Dan Suryodiputro. Malady kemudian memprakarsai pendirian Radio
Republic Indonesia pada tanggal 11 September 1945.
Berita proklamasi kemerdekaan Indonesia juga disebarkan melalui beberapa
surat kabar. Harian Soeara Asia di Surabaya adalah Koran pertama yang
menyiarkan berita proklamasi. Para pemuda yang berjuang lewat pers, antara lain B.M. Diah, Sukarjo,
Wiryopranoto, Iwa Kusumasumantri, Ki Hajar Dewantara, Otto Iskandardinata,
GS.S.J. Ratulangi, Adam Malik, Sayuti Melik, Sutan Syahrir, Madikin Wonohito,
Sumanang SM, Mania Sophian, Dan Ali Hasyim.
Pihak pemerintah Indonesia juga memerintahkan para gubernur yang telah
dilantik pada tanggal 2 September 1945 untuk segera kembali ketempat tugasnya
masing-masing guna menyebarluaskan berita proklamasi kemerdekaan indinesia
diwilayahnya. Tokoh-tokoh tersebut anatara lain sebagai berikut.
a.
Teuku
Mohamad Hasan untuk Daerah Sumatra.
b.
Sam
Ratulangi untuk Daerah Sulawesi.
c.
Ktut
Pudja untuk Daerah Nusa Tenggara.
d.
Ir.
Mohamad Nor untuk Daerah Kalimantan.
4.
Sambutan
Rakyat Diberbagai Daerah Terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Perestiwa penting yang menunjukan dukungan rakyat
secara spontan terhadap proklamasi
kemerdekaan Indonesia, antara lain sebagai berikut.
a.
Rapat
Raksasa Di Lapangan Ikada
Di berbagai
tempat, masyarakat dengan dipelopori para pemuda menyelenggarakan rapat dan
demonstrasi untuk membulatkan tekad menyambut kemerdekaan. Di Lapangan Ikada (Ikatan
Atletik Djakarta) Jakarta pada tanggal 19 September 1945 dilaksanakan rapat
umum yang dipelopori Komite Van Aksi. Lapangan Ikada saat ini terletak di
sebelah Selatan Lapangan Monas.
Makna rapat raksasa di lapangan ikada bagi bangsa Indonesia, antara lain
sebagai berikut.
1.
Rapat
tersebut berhasil mempertemukan pemerintah republic Indonesia dengan rakyatnya.
2.
Rapat
tersebut merupakan perwujudan kewibawaan pemerintah republic Indonesia terhadap
rakyatnya.
3.
Menambah
kepercayaan diri bahwa rakyat Indonesia mampu mengubah nasib dengan kekuatan
sendiri.
4.
Rakyat
mendukung pemerintahan baru yang baru terbentuk. Buktinya,, setiap intruksi
pimpinan mereka laksanakan.
b.
Tindakan
Heroic Mendukung Proklamasi
Usaha menegakan kedaulatan juga terjadi di berbagai daerah dengan adanya
tindakan heroic di berbagai kota yang mendukung proklamasi kemerdekaan
Indonesia anatara lain sebagai beriku.
1.
Jogjakarta
Perebutan kekuasaan di Jogjakarta dimuali tanggal 26 September
1945 sejak pukul 10.00. WIB. Para pegawai pemerintah dan perusahaan yang
dikuasai jepang melakukan aksi mogok.
Mereka menuntut agar jepang menyerahkan semua kantor
kepada pihak Indonesia. Aksi mogok makin kuat ketika komite nasional Indonesia
daerah (knid) menegaskan bahwa kekuasaan di daerah tersebut telah berada
ditangan pemerintah ri. Pada hari itu juga di Jogjakarta terbit surat kabar kedaulatan
rakyat.
2.
Surabaya
Para pemuda yang tergabung dalam BKR berhasil merebut
kompleks penyimpanan senjata jepang dan pemancar radio Di Embong, Malang.
Selain itu terjadi insiden bendera di Hotel
Yamato, Tunjungan Surabaya. Insiden itu terjadi ketika beberapa orang belanda
mengibarkan bendera merah putih biru di atap hotel. Tindakan tersebut
menimbulkan kemarahan rakyat. Rakyat kemudian menyerbu hotel, menurunkan, dan
merobek warna biru bendera itu untuk dikibarkan kembali. Insiden ini terjadi
pada tanggal 19 September 1945.
3.
Semarang
Pada tanggal 14
Oktober 1945 para pemuda bermaksud memindahkan 400 orang tawanan Jepang (Veteran
Angkatan Laut) dari pabrik gula cepiring menuju penjara bulu di Semarang. Akan tetapi,
ditengah perjalanan para tawanan itu melarikan diri dan bergabung dengan kidobutai di Jatingaleh (Batalyon
Setempat Dibawah Pimpinan Mayor Kido).
Situasi bertambah panas dengan desas desus bahwa
jepang telah meracuni cadangan air minum penduduk semarang yang ada di candi.
Untuk membuktikan kebenaran desas desus tersebut, dr. karyadi sebagai kepala
laboratorium pusat rumah sakit pusat (parusara) melakukan pemeriksaan. Namun,
yang terjadi dr. karyadi tewas di jalan pandanaran, semarang. Tewasnya dr.
Karyadi menimbulkan kemarahan para pemuda Semarang.
Pada tanggal 15 0ktober 1945 pasukan kidobutai
melakukan serangan ke kota Semarang
dan dihadapi oleh TKR dan laksar pejuang lainnya. Pertempuran
berlangsung selama lima hari dan mereda setelah pimpinan TKR berundingan dengan
pasukan jepang. Kedatangan pasukan sekutu di semarang pada tanggal 20 Oktober 1945
juga mempercepat terjadinya gencatan senjata. Pasukan sekutu akhirnya menawan
dan melucuti tentara jepang. Akibat pertempueran ini ribuan pemuda gugur dan ratusan orang jepang
tewas.
Untuk mengenang perestiwa itu, di
semarang di dirikan tugu muda dan nama Dr. Karyadi diabadikan menjadi nama
sebuah Rumah Sakit Umum Di Semarang.
4.
Aceh
Pada tanggal 6 Oktober 1945,
para pemuda dari tokoh masyarakat membentuk Angkatan Pemuda Indonesia (API).
Penguasaan pemerintah jepang memerintahkan pembubaran organisasi itu dan para
pemuda tidak boleh melakukan kegiatan perkumpulan. Atas peringatan jepang itu,
para pemuda menolak keras. Anggota API kemudian merebut dan mengambil alih
kantor-kantor pemerintahan. Di tempat-tempat yang telah mereka rebut para
pemuda mengibarkan bendera merah putih dan berhasil melucuti senjata tentara
jepang.
5.
Bali
Pada bulan Agustus 1945, para pemuda Bali telah membentuk organisasi
seperti Angkatan Muda Indonesia (AMI) dan Pemuda Republic Indonesia (PRRI).
Upaya perundingan untuk menegakan kedaulatan RI telah mereka upayakan, tetapi
pihak jepang selalu menghambat. Atas tindakan tersebut pada tanggal 13 Desember
1945 para pemuda merebut kekuasaan dari
jepang secara serentak, tetapi belum berhasil karena persenjataan jepang masih
kuat.
6.
Kalimantan
Rakyat Kalimantan juga berusaha menegakkan kemerdekaan
dengan cara mengibarkan bendera Merah Putih, memakai lencana Merah Putih, dan
mengadakan rapat-rapat, tetapi kegiatan ini dilarang oleh pasukan Sekutu yang
sudah ada di Kalimantan. Rakyat tidak menghiraukan larangan Sekutu, sehingga
pada tanggal 14 November 1945 di Balikpapan (Depan Markas Sekutu) berkumpul
lebih kurang 8.000 orang dengan membawa bendera Merah Putih.
7.
Palembang
Rakyat Palembang dalam mendukung proklamasi dan
menegakkan kedaulatan Negara Indonesia dilakukan dengan jalan mengadakan
upacara pengibaran bendera Merah Putih pada tanggal 8 Oktober 1945 yang
dipimpin oleh dr.A.K.Gani.
Pada kesempatan itu diumumkan bahwa Sumatra selatan
berada dibawah kekuasaan RI. Upaya penegakkan kedaulatan di Sumatra selatan
tidak memerlukan kekerasan, karena Jepang berusaha menghindari pertempuran.
8.
Bandung
Para pemuda bergerak untuk merebut untuk merebut
Pangkalan Udara Andir (sekarang Bendara Husein Sastranegara) dan gudang senjata
dari tangan Jepang.
9.
Makasar
Gubernur Sam Ratulangi menyusun pemerintah pada
tanggal 19 Agustus 1945. Sementara itu, para pemuda bergerak untuk merebut
gudang-gudang penting seperti stsiun radio dan tangsi polisi.
10. Sumbawa
Bentrokan fisik antara pemuda dan antara Jepang
terjadi di Gempe, Sape, dan Raba.
11. Sumatra selatan
Pada tanggal 8 Oktober 1945 rakyat mengadakan upacara pengibran
bendera Merah Putih. Pada tanggal itu juga diumumkan bahwa Sumatra selatan
berada dibawah kekuasaan RI.
12. Lampung
Para pemuda yang tergabung dalam API (Angkatan Pemuda
Indonesia) melucuti senjata Jepang di Teluk Betung, Kalianda, dan Menggala.
13. Solo
Para pemuda melakukan pengepungan markas Kempetai
Jepang, sehingga terjadilah pertempuran. Dalam pertempuran itu, seorang pemuda
bernama Arifin gugur.
B.
PROSES
TERBENTUKNYA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
Sebagai Negara yang baru lahir, Indonesia belum
memiliki undang-undang dasar yang berfungsi untuk mengatur segala aspek
kehidupan berbangsa dan bernegara. Kepala Negara dan kepala pemerintah yang
akan menjalankan pemerintah serta kelengkapannya juga belum ada. Para pemimpin
bangsa serta memanfaatkan dengan sebaik-baiknya lembaga yang ada pada waktu
itu, yaitu Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dibentuk Jepang
sejak tanggal 7 Agustus 1945.
1.
Pembentukan
Kelengkapan Pemerintah
Sehari
sesudah proklamasi kemerdekaan, pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI mengadakan
sidangnya yang pertama di Gedung Kesenian Jakarta. Sidang dipimpin Ir.Soekarno
dengan Drs.Mohammad Hatta sebagai wakilnya. Anggota sidang PPKI sebanyak 27
orang.
Melalui
pembahasan secara musyawarah, sidang mengambil keputusan penting, antara lain
sebagai berikut :
a.
Penetapan
dan pengesahan konstitusi sebagai hasil kerja BPUPKI yang sekarang dikenal
dengan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi RI.
b.
Ir.
Soekarno dipilih sebagai presiden RI dan Drs.Mohammad Hatta sebagai wakil presiden
Republik Indonesia.
c.
Pekerja
presiden RI untuk sementara waktu oleh sebuah Komite Nasional.
Pembukaan
UUD 1945 yang di sahkan PPKI hamper seluruh bahannya diambil dari Rancangan
Pembukaan UUD hasil kerja Panitia Perumusan pada tanggal 22 Juni 1945 yang
disebut Piagam Jakarta.
Bahan tersebut
telah mengalami beberapa perubahan, yaitu sebagai berikut :
a.
Kata
“mukadimah” diganti “pembukaan”.
b.
Kata
“hukum dasar” diganti dengan “Undang-Undang
Dasar”.
c.
Kata
“menurut dasar” dalam kalimat “Berdasarkan kepada Ketuhanan menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab” dihapus.
d.
Kalimat
….”dengan kewajiban dalam menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”
dihapus.
Adapun isi
batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945, bahannya diambil dari rancangan
konstitusi hasil penyusunan Panitia Perancangan pada tanggal 16 Juli 1945.
Bahan itu juga mengalami beberapa perubahan, antara lain sebagai berikut :
a.
Pasal
6 Ayat 1, semula berbunyi “Presiden ialah
orang Indonesia asli yang beragama Islam”. Kata yang “Beragama Islam” dihilangkan karena dinilai menyinggung perasaan
yang tidak beragama Islam.
b.
Pasal
29 Ayat 1, kalimat dibelakang …”Ketuhanan”
yang “berbunyi dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” dihilangkan. Kalimat
tersebut terdapat pada pembukaan UUD alenia ke-4.
Setelah
melalui pembicaraan dan pembahasan yang matang, akhirnya dengan suara bulat,
konstitusi itu diterima dan disahkan oleh PPKI menjadi Konstitusi Negara
Republik Indonesia.
Konstitusi
itu disebut Undang-Undang Dasar 1945. Pengesahan itu kemudian dimuat dalam
Berita Republik Indonesia Tahun ke-2 No.7 Tahun 1946 halaman 45-48.
Pada
tanggal 18 Agustu 1945 presiden dan wakil presiden RI untuk pertama kali
dipilih oleh PPKI, karena MPR yang berhak memilih dan melantiknya belum
terbentuk. Hal itu diatur dalam Pasal III Aturan Peralihan UUD 1945. PPKI
memilih Ir.Soekarno sebagai presiden dan Drs.Mohammad Hatta sebagai wakil
presiden RI.
Untuk
membantu pekerjaan presiden RI, PPKI telah mengaturnya pada Pasal IV Aturan
Peralihan UUD 1945 yang berbunyi, “Sebelum
Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, dan Dewan pertimbangan
Agung dibentuk menurut Undang-Udang Dasar, segala kekuasaanny dijalankan oleh
presiden dengan bantuan sebuah Komite Nasional”.
PPKI
kemudian melanjutkan pekerjaannya guna melengkapi berbagai hal yang diperlukan bagi berdirinya Negara dengan melaksanakan
sidang pada tanggal 19 Agustus 1945.
Dalam
sidang kedua PPKI menghasilkan keputusan antara lain :
a.
Menetapkan
dua belas kementrian yang membantu tugas presiden dalam pemerintah.
b.
Membgi
wilayah Republik Indonesia menjadi delapan provinsi.
Pembagian Wilayah Republi Indonesia
|
||
No
|
Provinsi
|
Nama Gubernur
|
1
|
Provinsi Sumatra
|
Mr. Tengku Moh. Hasan
|
2
|
Provinsi Jawa Barat
|
Sutarjo Kartohadikusumo
|
3
|
Provinsi Jawa Tengah
|
R. Panji Soeroso
|
4
|
Provinsi Jawa Timur
|
R.A. Soerjo
|
5
|
Provinsi Sunda Kecil
|
Mr. I. Gusti Ketut Pudja
|
6
|
Provinsi Maluku
|
Mr. J. Latuharhary
|
7
|
Provinsi Sulawesi
|
Dr. G. S. S. J. Ratulangi
|
8
|
Provinsi kalimantan
|
Ir. Pangeran Mohammad Noor
|
2.
Pembentukan
Komite Nasional
PPKI kembali mengadakan sidang pada tanggal 22 Agustus 1945 yang
memiliki anggota pokok tantang rencana pambentukan Komite Nasional dan Badan
Keamanan Rakyat. Komite Nasional dibentuk diseluruh Indonesia dan berpusat di
Jakarta. Tujuannya sebagai penjelmaan tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia
untuk menyelenggarakan kemerdekaan Indonesia yang berdasarkan kedaulatan
rakyat, KNIP diresmikan dan anggotanya dilantik pada tanggal 29 Agustus 1945 di
Gedung Kesenian, Pasar Baru, Jakarta.
Pada saat terjadi perubahan politik, pada tanggal 11 November 1945,
Badan Pekerja KNIP mengeluarkan Pengumuman Nomor 5 tentang Peralihan
Pertanggungjawaban mentri-mentri dari presiden kepada Bdan Pekerja KNIP. Itu
berarti system kabinet presidensil dalam UUD 1945 telah diamandemen menjadi
system kabinet parlementer. Hal ini terbukti setelah Badan Pekerja KNIP
mencalonkan Sutan Syahir sebagai perdana mentri. Akhirnya, cabinet presidensil
Soekarno-Hatta jatuh dan digantikan oleh kabinet parlementer dengan Sutan
Syahir sebagai perdana mentri yang pertama.
3.
Pembentukan
Alat Kelengkapan Keamanan Negara
Pada akhir sidang PPKI tanggal 19 Agustus 1945 dibentuk panitia kecil
yang bertugas membahas pembentukan tentara kebangsaan. Sebagai tindak lanjut
dari usulan tersebut, presiden menugaskan kepada Abdul Kadir, Kasman
Singodimedjo, dan Otto Iskandardinata untuk menyiapkan pembentikan tentara
kebangsaan.
Hasil kerja panitia kecil itu dilaporkan dalam rapat pleno PPKI pada
tanggal 22 Agustus 1945. Kemudian rapat pleno memutuskan pembentukan Badan
Keamanan Rakyat (BKR). BKR ditetapkan sebagai bagian dari Badan Penolong
Keluarga Korban Perang (BPKKP) yang merupakan induk organisasi dengan tujuan
untuk memelihara keselamatan masyarakat, serta merawat para korban perang.
Sementara itu, situasi keamanan tampaknya akan makin buruk karena
dibayang-bayang oleh datangnya tentara Sekutu dan Belanda di Indonesia.
Menghadapi situasi demikian para pemuda terasa terpanggil untuk berjuang
memanggul senjata. Untuk itu, berdirilah berbagai organisasi kelaskaran di
berbagai wilayah.
Melihat perkembangan situasi yang makin membahayakan negara, pimpinan
Negara menyadari bahwa sulit untuk mempertahankan negara dan kemerdekaan tanpa
angkatan perang. Dalam kondisi seperti itu, pemerintah memanggil pensiunan
Mayor KNIL Oerip Soemoharjo dari Jogjakarta ke Jakarta dan diberi tugas
membentuk tentara kebangsaan.
Dengan
Maklumat Pemerintah pada tanggal 5 Oktober 1945, terbentuklah organisasi
ketentaraan yang bernama Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Semula yang ditunjuk
menjadi pemimpin tertinggi TKR adalah Supriyadi, pimpinan perlawanan Peta di
Blitar (febuari 1945), dan sebagai Mentri Keamanan Rakyat ad interim diangkat
Muhammad Surjoadikusumo, mantan Daidanco Peta. Berdasarkan Maklumat Pemerintah
itu pula, Oerip Soemoharjo membentuk Markas Tinggi TKR di Jogjakarta. Di Pulau
Jawa terbentuk 10 devisi dan di Sumatra 8 devisi.
Berkembangnya situasi yang makin tidak menentu menyebabkan TKR
membutuhkan figur pimpinan yang kuat dan berwibawa. Akan tetapi, Supriyadi yang
telah ditunjuk sebagai pemimpin tertinggi TKR belum juga muncul sehingga
dikalangan TKR merasa perlu segera mengisi kekosongan tersebut. Dalam
konferensi TKR di Jogjakarta pada tanggal 12 November 1945, Kolonel Soedirman,
Panglima Devisi V Banyumas terpilih menjadi pimpinan tertingi TKR. Pengangkatan
Kolonel Soedirman dalam jabatan pelaksana setelah selesainya pertempuran di
ambarawa.
Untuk menghilangkan kesimpangsiuran, Markas Besar TKR pada tanggal 6
Desember 1945 mengeluarkan sebuah maklumat. Isi maklumat itu menyatakan bahwa
selain tentara resmi (TKR) juga dibolehkan adanya lascar, sebab hak dan
kewajiban mempertahankan negara bukanlah monopoli tentara. Pada tanggal 18
Desember 1945 pemerintah mengangkat Kolonel Soedirman sebagai Panglima Besar
TKR dengan pangkat jenderal. Adapun
sebagai Kepala Staf Umum TKR dipegang oleh Mayor Oerip Soemoharjo.
Adapun
perkembangan Tentara Keamanan Rakyat adalah sebagai berikut :
a.
Pada
tanggal 7 Januari 1946, pemerintah mengubah nama Tentara Keamanan Rakyat
menjadi Tentara Keselamatan Rakyat. Kemudian Kementrian Keamanan Rakyat menjadi
Tentara Republik Indonesia.
b.
Tanggal
24 Januari 1945, Tentara Keselamatan Rakyat (TKR) berganti nama menjadi Tentara
Republik Indonesia (TRI). Pegantin nama itu dilatarbelakagi oleh upaya
mendirikan tentara kebangsaan yang percaya pada kekuatan sendiri.
c.
Pada
tanggal 5 Mei 1947, Presiden mengeluarkan dekret guna membentuk suatu panitia
yang ia pimpin sendiridengan nama Panitia Pembentukan Organisasi Tentar
Nasional Indonesia. Panitia tersebut beranggotakan 21 orang dari berbagai
pimpinan lascar yang paling paling berpengaruh. Pada tanggal 4 Juni 1947 keluar
sebuah penetapan yang menyatakan bahawa TRI berganti nama menjadi Tentara
Nasional Indonesia (TNI). Pergantian nama itu dilatarbelakangi oleh upaya
mereorganisasi tentara kebangsaan yang benar-benar profesional.
4.
Dukungan
Daerah terhadap Pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Dukungan
terhadap proklamasi pembentukan Negara dan pemerintah Republik Indonesia,
antara lain dating dari daerah berikut:
a.
Keraton
Kesultanan Jogjakarta
Pada
tanggal 29 Agustus 1945 Sri Sultan Hamengkubuwono IX dari Jogjakarta
mengirimkan telegram ke Jakarta yang isinya menyatakan bahwa Kesultanan
Jogjakarta sanggup berdiri di belakang pimpinan Soekarno-Hatta.
Pada
tanggal 5 September 1945 dukungan itu dipertegas dengan pengumuman Amanat
Pernyataan Sri Sultan Hamengku Buwono IX.
b.
Sumatra
mendukung pemerintah Republik Indonesia
Gelora
kemerdekaan Indonesia yang telah menyebar kemana-mana mendorong para pemuda,
khususnya Sumatra timur untuk bergerak. Munculnya semangat kebangsaan yang
tinggi menyebabkan para pemuda bergerak ke Jalan Jakarta No.6 Medan di bawah
pimpinan A.Tahir, Abdul Malik Munir, M.K Yusni mendukung pemerintah Republik
Indonesia yang telah berdiri.
Melihat dukungan rakyat yang demikian besar dan tanpa kenal takut, pada
tanggal 3 Oktober 1945 Teuku Mohammd Hassan selaku gubernur dengan resmi
mengumumkan dimulainya pemerintah Republik Indonesia di Sumatra dengan Medan
sebagai ibu kota provinsinya.
Penduduk
bukittinggi pun tidak ketinggalan mendukung Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Tanggal 29 September 1945 bendera Merah Putih berkibar di daerah-daerah di
Sumatra.
c.
Sulawesi
utara mendukung pemerintah Republik Indonesia
Pada
tanggal 14 febuari 1945 para pemuda Sulawesi Utara di bawah pimpinan Ch.Taulu
mengadakan pemberontakan untuk mendirikan RI di Sulawesi Utara. Awalnya,
pemberontakan itu muncul di Manado yang kemudian menyebar ke Tondano, Bitung,
dan Bolang Mongondow. Perlawanan terhadap Belanda (NICA) mendapat dukungan dari
rakyat, karena rakyat sudah anti terhadap penjajah dan mendukung berdirinya
Negara republik Indonesia.
5.
Pembentukan
Lembaga Pemerintahan di seluruh Daerah di Indonesia
Bentuk pemerintahan daerah di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Dasar
1945 Pasal 18 (sebelum diamandemen) yang berbunyi: pembagian daerah indonesia atas daerah besar dan kecil dalam bentuk
susunan pemerintahannya ditetapkan dengan undang-undangdengan memandang dan
mengingat dasar musyawarah dalam system pemerintahan negara, dan hak-hak
asal-usul dalam daerah-daerah yang bersifat istimewa. Hal ini berarti
daerah Indonesia akan dibagi dalam daerah profinsi dan setiap daerah profinsi
akan dibagi pula dalam daerah yang lebih kecil. Di daerah-daerah yang bersifat otonom atau
daerah administrasi, semua menurut aturan yang ditetapkan dengan undang-undang
dan akan diadakan badan perwakilan daerah.
Berbagai
kegiatan yang dilakukan di daerah antara lain:
a.
Pada
awal September 1945, pemerintah Republik Indonesia provinsi Sulawesi terbentuk. Dr. G.S.S.J. Ratulangi
dilantik sebagai Gubernur Sulawesi dan muli menjalankan roda pemerintahan.
b.
Di
Medan, pada tanggal 30 September 1945 para pemuda dipimpin oleh Sugondo
Kartoprojo membentuk barisan pemuda Indonesia. Gubernur Sumatra, Teuku Mohamad
Hassan juga segera membentuk pemerintah daerah di wilayah Sumatra.
c.
Di
Banjarmasin, pada tanggal 10 Oktober 1945 rakyat melakukan rapat umum untuk
meresmikan berdirinya pemerintah Republic Indonesia daerah Kalimantan Timur.
Pada tanggal 1 Januari 1946 dipangkalan Bun, Sampit, dan Kota Waringin diresmikan
berdirinya Pemerintah Republic Indonesia dan Tentara Republik Indonesia.
Selain daerah-daerah tersebut diatas, daerah lain juga mengikuti langkah-langkah
yang diinstruksikan oleh pemerintah pusat untuk segera menjalankan pemerintah
di daerah di bawah pimpinan para gubernur masing-masing.
Sesuai dengan keputusan PPKI tanggal 18 Agustus 1945 bahwa tugas Presiden dibantu oleh Komite Nasional, maka
di daerah-daerah tugas Gubenur (Kepala Daerah) juga dibantu Komite Nasional Di Daerah. Pembentukan Komite
Nasional Indonesia Daerah yang ada di tiap-tiap provinsi merupakan lembaga yang
akan berfungsi sebagai dewan perwakilan rakyat daerah sebelum diadakan
pemilihan umum. Dengan terbentuknya pemerintah di daerah yang dibantu oleh
komite nasional di daerah diharapkan
roda pemerintahan dapat berjalan, baik di tingkat pusat maupun di daerah.
RANGKUMAN
v
Akibat pengeboman kota Hiroshima dan Nagasaki oleh
amerika serikat mengakibatkan jepang kehilangan kekuatan, sehingga akhirnya
jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada tanggal 14 agustus 1945.
v
Pelaksanaan pembacaan naskah proklamasi kemerdekaan
dilaksanakan pada hari jumat tanggal 17 agustus 1945 pukul 10.00 di pegangsaan
timur no. 56 jakarta.
v
Perestiwa penting yang menunjukan dukungan rakyat
secara spontan terhadap proklamasi kemerdekaan Indonesia, antara lain:
-
Rapat raksasa di lapangan ikada 19 september 1945.
-
Tindakan heroic di berbagai kota di seluruh Indonesia,
seperti di Jogjakarta, Jakarta, bandung, Surabaya, semarang, aceh, Palembang,
Kalimantan, bali, dan lain-lain.
v
Sidang PPKI pada tanggal 18 agustus 1945 menghasilkan
keputusan:
-
Penetapan dan pengesahan undang-undang dasar 1945
sebagai konstitusi RI.
-
Ir soekarno dipilih sebagai presiden RI dan drs
mohammad hatta sebagai wakil presiden republic Indonesia.
-
Pekerja presiden RI untuk sementara waktu dibantu oleh
sebuah komite nasional.
v
Sidang PPKI 19 agustus 1945. Dalam sidang ke dua PPKI
menghasilkan keputusan, antara lain:
-
Menetapkan dua belas kementerian yang membantu tugas
presiden dalampemerintah.
-
Pembentukan komite nasional Indonesia.
v
Berdasarkan maklumat pemerintah pada tanggal 5 oktober
1945, terbentuklah organisasi ketentaraan yang bernama tentara keamanan rakyat
(TKR).
Kerjakan
tugas-tugas berikut!!
A.
Ayo,
pilih jawaban yang paling tepat sesuai dengan materi perestiwa-perestiwa
sekitar proklamasi dan proses terbentuknya Negara kesatuan republik Indonesia,
untuk mengevaluasi daya serap materimu.
1.
Sehari
sebelum naskah proklamasi dibacakan ir. Soekarno dan drs mohammad hatta dibawa
oleh para pemuda, sehingga dikenal sebagai perestiwa…
a.
Rengasdengklok
b.
Surabaya
c.
Tanjung
priok
d.
Linggarjati
2.
Kedudukan
ir. Soekarno dan drs mohammad hatta pada teks proklamasi adalah atas nama…
a.
Penduduk
Indonesia
b.
Bangsa
yang terjajah
c.
Bangsa
Indonesia
d.
Seluruh
pahlawan bangsa.
3.
Bendera
pusaka yang dikibarkan setelah naskah proklamasi kemerdekaan dibacakan dibuat
oleh…
a.
Dewi
Sartika
b.
Ny.
Adam malik
c.
Fatmawati
Soekarno
d.
Cut
Nyakdien
4.
rapat
umum di lapangan ikada Jakarta pada tanggal 19 september 1945 dipelopori…
a.
BPUPKI
b.
Komite
nasional indonesia
c.
Menteri
dalam negeri
d.
Komite
van aksi
5.
Sidang
PPKI pada tanggal 18 agustus 1945 mengambil keputusan penting, antara lain…
a.
Membentuk
komite nasional yang bertugas membantu presiden
b.
Penetapan
susunan kementerian
c.
Pembentukan
tentara keamanan rakyat
d.
Memilih
presiden dan wakil presiden republic Indonesia
6.
Sidang
ke dua PPKI 19 agustus 1945 menghasilkan keputusan, antara lain membagi wilayah
republic Indonesia menjadi… provinsi
a.
Delapan
b.
Dua
puluh
c.
Dua
puluh tujuh
d.
Tiga
puluh tiga
7.
Berdasarkan
maklumat pemerintah tanggal 5 oktober 1945, terbentuklah organisasi ketentaraan
yang bernama…
a.
Tentara
keamanan rakyat (TKR)
b.
Tentara
keselamatan rakyat (TKR)
c.
Badan
keamanan rakyat (BKR)
d.
Tentara
republic Indonesia (TRI)
8.
Tanggal
29 agustus 1945 sri sultan hamengku buono ix mengirimkan telegram ke Jakarta
yang isinya menyatakan bahwa…
a.
Kesultanan
Jogjakarta sanggup berdiri di belakang pimpinan soekarno hatta
b.
Kesultanan
Jogjakarta diberi hak membentuk tentara keamanan rakyat
c.
Kesultanan
Jogjakarta meminta bantuan keamanan dari pemerintah pusat
d.
Sri
sultan hamengku buwono ix sanggup menghadapi sekutu jika sewaktu-waktu datang.
9.
Proklamasi
kemerdekaan sebenarnya bukan merupakan titik akhir perjuangan bangsa, tetapi
merupakan…
a.
Titik
awal perjuangan bangsa
b.
Titik
puncak perjuangan bangsa
c.
Titik
balik perjuangan bangsa
d.
Titik
akhir perjuangan para pahlawan bangsa
10. Kewajiban warga Negara terhadap proklamasi kemerdekaan
yaitu…
a.
Memperingati
setiap tahun
b.
Mengisi
dengan pembangunan
c.
Mempelajari
naskah proklamasi
d.
Mengingat
pahlawan proklamator.
B.
Ayo,
jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut sesuai materi perestiwa-perestiwa
sekitar proklamasi dan proses terbentuknya Negara kesatuan republic Indonesia.
1.
Sebutkan
susunan acara dalam upacara pembacaan proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.
2.
Mengapa
pada saat bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan disebut masa Vacuum Of Power (Kekosongan Kekuasaan)?
3.
Jelaskan
peran pers dalam menye barluaskan berita proklamasi kemerdekaan.
4.
Bagaimanakah
rumusan pancasila yang disahkan PPKI pada tanggal 18 agustus 1945 dan
ditetapkan sebagai dasar negar.
5.
Apakah
yang dimaksud proklamasi merupakan pangkal pembangunan bangsa.
trima kasih sangan membatu tegas saya
BalasHapusterimakasih sudah membantu tugas saya
BalasHapusterimakasih sudah membantu tugas saya
BalasHapusThe Casino Site
BalasHapusWelcome to the 인카지노 online casino site 1xbet korean that brings in new games and thrilling casino games. Enjoy great games with awesome rewards, Is 카지노사이트 the Casino Site for Real Money?Where can I find a Casino Site?